Inai merupakan tumbuhan dengan daun-daun kecil seukuran daun kelor. Daun inai dihaluskan dan dipakaian ke kuku jari penganten pada malam hari, sebelum hari baralek agar warna kuku berubah menjadi jingga pekat.
Maksud dan Tujuan
Pemakaian inai pada kuku jari tertentu bertujuan untuk memberi tanda bagi wanita/laki-laki di Minang yang baru saja mengakhiri masa lajangnya
Pelaksanaan
Ritual malam bainai dilakukan sekitar 3 hari sebelum hari Baralek. Bahan dasarnya adalah daun inai, yang pohonnya banyak tersebar di Saniangbaka. Daun inai digiling sampai halus, setelah itu ditempelkan pada jari kuku. Dipasang pada malam hari menjelang tidur, setelah itu didiamkan selama semalam. Setelah dibuka pada pagi hari, kuku yang dipasang inai warnanya akan berubah menjadi jingga pekat.
Anak daro memakai inai pada seluruh kuku jari tangan, dan jari jempol kakinya. Marapulai juga diwajibkan memakai inai, tapi hanya pada kuku jari jempol, jari tengah, dan jari kelingking tangan saja.
Inai yang dipasangkan pada marapulai, diantarkan oleh pihak anak daro. Inai yang sudah ditumbuk, diletakkan di dalam gelas, kemudian dibungkus pakai sapu tangan. Diantarkan sekitar lima hari sebelum baralek oleh ibu-ibu dari pihak anak daro.
Makna dan Sejarah
Pada zaman dahulu malam bainai dijadikan sebagai malam keakraban antara mapelai perempuan dengan keluarga di akhir masa lajangnya. Selain itu juga dimanfaatkan oleh keluarga, terutama perempuan, untuk memberikan kata-kata nasehat tentang berumahtangga kepada anak daro.
Pemasangan inai pada setiap jari, juga mempunyai makna, yaitu:
Jari kelingking: agar anak daro bisa melewati masa-masa sulit dalam berumahtangga;
Jari tengah: agar anak daro bisa adil membagi kasih sayang, selayaknya kasih sayang kedua orang tua;
Jari manis: bermakna do’a agar cinta mereka setia abadi
Menurut kepercayaan nenek moyang terdahulu, Inai dianggap memiliki kekuatan magis, yang bisa menangkal hal-hal buruk dari seseorang yang dengki kepada anak daro.
Praktek malam bainai masih berjalan sampai saat ini di Saniangbaka. Seiring dengan perkembangan zaman, motifnya tentu sudah berbeda. Inai hanya dijadikan sebagai simbol dan kebiasaan adat.
Saat ini inai sudah banyak digantikan dengan henna, yang fungsinya sama untuk memerahkan kuku dengan pemasangan yang lebih simpel dan praktis. Selain untuk kuku, henna juga bisa digunakan untuk menghias tangan dengan motif yang menarik dan beragam.